PASER - Ketua Lembaga Bantuan Hukum Paser Asfiani Rachman pertanyakan banyaknya proyek-proyek perbaikan jalan yang dikerjakan tanpa ada pemasangan plang proyek seperti yang terdapat di Desa Tepian Batang Kecamatan Tanah Grogot Kabuoaten Paser.
Menurut Asfiani secara etis pemerintah wajib memnghimbau pekerja memasang papan plang sejak pekeerjaan dimulai disekitar lokasi pekerjaan, agar pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan transparansi dan jelas prosedurnya. Katanya Jum'at 14 Oktober 2022
"Proyek tanpa adanya papan informasi merupakan sebuah pelanggaran Undang-Undang dan Peraturan, sebagimana UU No 14 tahun 2008 Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Peraturan Presiden atau Perpres No 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah" terangnya.
Lebih lanjut Asfiani juga menyatakan, pemasangan papan plang isi proyek sangat penting dan wajib dilakukan tiap kontraktor, karena pada papan informasi tercantum nama perusahaan, besar anggaran dan anggaran itu bersumber dari APBN atau APBD, semua terinci jelas hingga waktu pelaksanaan dan nama perusahaan yang bertanggungjawab atas proyek tersebut.
Diitemui terpisah. Kepala Desa Tepian Batang H.Jaludin yang dikonfirmasi mengaku tidak tau menahu mengenai proyek perbaikan jalan itu memakai anggaran APBN atau APBD . Sebab dari awal hingga mendekati akhir pelaksanaan kegiatan, tidak ada konfirmasi dari pelaksana proyek serta belum pernah melihat papan plang proyek di sekitar lokasi pekerjaan jalan. Terangnya
Hal senada juga diungkapkan Nasikitangin Ketua RT.10 Desa Tepian Batang, yang mengaku tidaK tau menau pelaksana proyek dan dari mana sumber angaran proyek jalan tersebut, karena memang tidak ada melihat isi plang proyek disekitar lokasi kegiatan.
"Kalo saya sih selaku Ketua RT, ntinya senang aja dengan adanya perbaikan jalan ini, karena memang warga kita sudah lama berhadap ada perbaikan-nya. Tapi jjka ditanya siapa pelaksananya dan angarannya dari mana, Saya juga tidak tau sebab tidak ada plangnya", terang Nasikin
Sementara salah satu dari pekerja proyek yang berhasil awak media wancarai namun tidak ingin disebut identitasnya mengatakan, proyek proyek yang dikerjakan berasal darri provinsi. Namun ia tidak mengetahui berapa besaran anggaran yang dikerjakan.
Baca juga:
Bakamla RI Bangun 60 Rumah Susun di Batam
|
"Serau saya proyek ini dari Provinsi, tp berapa angarannya saya tidak tau rincian dan besaran anggarannya, sebab kita yang kerja ini cuman makan upah, " Tuturnya menyampaikan. (*hendra*).